Huft, pernyataan yang membuat semua lelaki di belahan dunia manapun, lebih memilih mendengar wanita mereka meminta dibelikan sesuatu daripada harus menebak-nebak.
"Ya sudah, aku akan pikirkan sambil menuju ke tempat bencana lagi." Tio berpura-pura menstarter motornya dan hendak pergi seorang diri.
"KAMU MAU KEMANA?" Rara berteriak melihat pria yang tadi berniat menjemputnya, malah akan pergi seorang diri.
"Katanya aku jahat jadi lebih baik aku pergi ke tempat dimana aku dianggap baik." Jawab Tio lagi.
"Berhenti!" Rara berdiri didepan motor Tio dan menghadangnya dengan kedua tangan direntangkan ke samping. Tio tersenyum. Senyuman manisnya membuat Rara tidak sanggup untuk marah lagi.
"Kok kamu gitu sih? Kamu kesini niat tidak untuk menjemput aku?" Kini Rara yang cemberut manja.
"Ya tentu saja dong aku kesini itu untuk menjemput kekasih aku pulang kerja. Tapi yang dijemput malah tidak mau. Jadi bukan salah aku dong." Jawab Tio lagi, sambil menaikturunkan kedua alisnya.