Villa Alara Yilmaz
Zaenab terkejut, Alara Yilmaz tidur mengigau tubuhnya berkeringat,
"Karin... bangun!"
"Kak Zaenab!" Wajah Alara Karin pucat. Butiran keringat sebesar jagung membasahi wajah dan tubuh Alara Karin.
Zaenab mengambilkan air putih, Karin meminumnya pelan.
"Karin... kamu kenapa?"
Zaenab takut tubuh "Alara Yilmaz" kembali sakit.
"Tidak. Aku tidak apa-apa!" Karin membersihkan keringatnya dengan selimut.
"Apa yang terjadi?" tanya Zaenab setelah Alara Karin tenang.
"Kak Zaenab... Ki Joko... ayah Gatin ... dia ada di kota ini!"
"APA?!" Zaenab gugup. "Kamu yakin?"
"Iya. Aku yakin sekali. Dia datang bersama istri mudanya, dia juga seorang dukun seperti Ki Joko! Dia mengirim ancaman lewat mimpi kepadaku!"
"Waduh! Berarti dia sudah tahu kalau kamu masih hidup!"
"Sepertinya begitu. Hanya orang hidup yang bisa menerima pesan mimpi darinya!"
"Benar! Dia menggunakan serangan mimpi!" Zaenab gugup juga. Dia tidak punya kemampuan melawan Ki Joko.