Garin Anggara memberi istrinya obat tidur. Widya harus di tenangkan.
Sesaat kemudian, Widya tertidur dengan nyenyak. Garin Anggara memindahkan tubuh Widya ke kasur.
"Hmm! Widya... Karin... Kal"We! We're lucky!"
"Yes we are very lucky!" Bella corrected her statement.
jian membuatku tak karuan!"_
Garin Anggara memandangi istrinya dengan perasaan tak menentu.
Sesungguhnya Garin Anggara bingung, dia mencintai Widya Wicaksono, tetapi dia juga menyukai Karin Meydina.
Bagaimana tidak? Setiap hari Garin Anggara tidur dengan fisik Karin Meydina. Sekalipun rohaninya adalah Widya Wicaksono, tetapi bisakah Garin Anggara menutup mata, kalau secara lahiriah, Garin Anggara menggauli Karin Meydina. Lalu bagaimana bisa dia tidak terobsesi dengan Karin Meydina? Dusta saja kalau dia tidak jatuh cinta ke Karin Meydina.
"Widya terlaku tegang, dia harus ditenangkan. Andai di saat Widya begini, Karin Meydina masuk ke tubuhnya!"_