Chereads / Lahir Kembali Sebagai Nona Hebat / Chapter 13 - Diberi Harta Dadakan

Chapter 13 - Diberi Harta Dadakan

Arabella kembali duduk bersama Orchidia dan mengipasi wajahnya. Matanya melirik dua kakak beradik pemilik Kafe yang sedang menatapnya dengan tatapan ragu.

" Mau bicara apa, Amato dan Ancel?" tanya Arabella lembut.

Amato meremas-remas tangannya sendiri, ia sedang memilah kata yang tepat untuk memulai percakapan dengan Arabella.

" Nona.. bolehkah saya meminta waktu Anda sedikit? Saya ingin membicarakan masalah hutang saya yang baru saja Anda bantu bayar tadi " lontar Amato. Ancel yang berdiri di sampingnya, mata biru bocah itu mengamati Arabella.

" Boleh. Ayo duduk, " ajak Arabella.

Mereka bertiga—Arabella, Amato, dan Ancel duduk di meja sebelah tempat Orchidia duduk.

" Begini, Nona.. kalau boleh tau siapa nama Anda?" tanya Amato.

" Saya Arabella Fay Falzen, " jawab Arabella.

Mendengar nama Falzen membuat Amato seketika menegakkan posisi duduknya, " putri resmi dari Marchioness Falzen ya, " gumam Amato.

" Eh, " Arabella yang memiliki bulu mata lebat mengerjap, " rumornya sudah menyebar ya?" tanya Arabella.

Amato mengangguk, " rumor menyebar sejak tadi pagi, topik yang paling sering dibicarakan saat ini adalah Nona Arabella dari kediaman Marquess Falzen yang mendapatkan undangan dari Grand Duke Malven " terang Amato dengan ekspresi sungkan. Ia takut salah bicara pada gadis bangsawan.

" Jadi, Nona ini adalah Nona Arabella yang rumornya sangat cantik seperti malaikat, tutur katanya manis, etikanya baik, dan sifatnya lembut itu ya Kak?" tanya Ancel dengan mata berbinar menatap Arabella.

Dipuji sedemikian rupa membuat Arabella mau tak mau tersenyum tipis, di kehidupannya dulu Arabella jarang dipuji. Hanya sekali, yaitu tentang rambutnya. Dan setelah itu pun Arabella kehilangan rambutnya dan di anggap menjadi Nona Bangsawan yang tidak ada harganya.

Arabella menutupi wajahnya yang memanas lantaran malu dengan kipas tangan yang selalu digunakan para wanita bangsawan untuk menutupi ekspresi, " apakah rumornya sudah menyebar secepat itu? Hmmm.. bagaimana bisa menyebar rumor yang berlebihan seperti itu ya?" gumam Arabella dengan nada bingung.

Kedua kakak adik di depan Arabella saling memandang, berlebihan apanya? Justru rumor malah masih kurang dalam mendeskripsikan kecantikan Arabella.

Rambut emasnya yang bersinar dan terlihat lembut, mata abu-abu yang terkadang pucat dan kadang berbinar terang membuat orang merasa ingin melindunginya, buku mata yang lebat, alis yang lumayan tebal, hidung yang mancung dan kecil, tak lupa bibir tipis kemerahan tanpa pewarna bibir. Arabella benar-benar seperti manusia yang terlahir dengan wajah dan tubuh dipahat langsung oleh Dewi Fitikhe.

Orchidia berdeham, " Arabella, bukan rumor itu yang berlebihan. Justru rumor itu malah sangat kurang dalam mendeskripsikan dirimu yang asli, sayang. Kamu itu cantik, amat sangat cantik " ujar Orchidia yang merasa Arabella tidak percaya diri.

Lagi-lagi, Arabella tampak terkejut.

' Benarkah aku cantik?' pikir Arabella. Ingatan masa lalu menari-nari di benaknya, dimana saat Rose dan anak-anaknya terus mengatakan bahwa Arabella adalah gadis paling jelek, paling menjijikkan, dan paling lusuh yang pernah mereka lihat. Setiap hari di kehidupannya yang lalu Arabella terus dihina, jadi sampai kini pun Arabella sama sekali tidak tau bahwa dirinya memang cantik.

Malangnya Arabella. Dia tidak tau bahwa Rose dan anak-anaknya mengatakan hal seperti itu pada Arabella karena iri. Mereka ingin membuat Arabella tidak percaya diri dan juga agar Arabella tidak menampakkan diri di pergaulan kelas atas.

" Terima kasih, Bu " ucap Arabella sambil mengembangkan senyumnya.

' Silau sekali, senyumnya.. ' batin Amato dan Ancel di saat yang bersamaan saat melihat senyum Arabella. Tampaknya, mereka akan menjadi calon fans Arabella.

" Lalu, " perhatian Arabella kembali terfokus pada Amato, " apa yang ingin kamu katakan? Maaf, kami tidak bisa terlalu lama lagi di sini karena masih harus berbelanja " tutur Arabella yang mengingat waktu mereka tidak lama lagi.

" Baik, Nona Arabella. Kami meminta maaf, karena sepertinya akan sulit bagi kami untuk membayarkan uang Anda kembali. Seperti yang Anda lihat, Kafe kami sangat sepi " ungkap Amato dengan ekspresi tidak enak.

" Tidak perlu khawatir. Kalian tidak perlu membayar kembali uang saya, anggap saja saya berinvestasi pada kafe ini. Jika kalian berkenan, kita akan membicarakan pembagian keuntungannya nanti. Pembayaran hutang tadi anggap saja sebagai uang muka, selanjutnya saya akan mendukung Kafe Amato untuk direnovasi, dikembangkan, dan dipromosikan. Tenang saja, saya menjamin akan membuat Kafe Amato sukses besar. Jadi, apakah Tuan Amato bersedia menjalin kerja sama dengan saya?" terang Arabella panjang lebar.

" Apa alasan Anda seyakin itu dan mau berinvestasi pada Kafe kumuh ini, Nona Arabella?" tanya Amato dengan nada serius.

" Banyak. Tapi yang paling utama adalah.. aku ingin kafe yang menyajikan makanan dan minuman seenak ini semakin berkembang dan bisa dinikmati oleh lebih banyak orang. Kemampuanmu itu sangat menakjubkan, Amato. Percaya dirilah, " jawab Arabella.

' Agak lebay, tapi yah.. boleh juga. Tidak mungkin ku bilang bahwa alasan utamaku adalah agar hidup kaya raya sampai tua kan? Jadi kugunakan saja alasan paling mudah, yaitu aku yang sangat menyukai semua hasil buatan Amato ' batin Arabella.

' Hidup uang! Hidup jomblo! Sampai tua ' kikik Arabella dalam hati.

Amato dan Ancel memandang Arabella dengan tatapan penuh kekaguman, bagi mereka yang merupakan rakyat biasa, perkataan Arabella sangat bermakna. Bahkan, dua orang itu mendadak mereka berhalusinasi bahwa ada sayap terang yang keluar dari punggung Arabella.

" Nona Arabella adalah malaikat kami!" seru Ancel dengan ekspresi polos.

" Eh?" Arabella merasa aneh di anggap sebagai malaikat. Padahal kan, maksudnya membantu Kafe ini adalah demi keuntungan masa depan? Kok malah di anggap malaikat?

" Tidak perlu dibicarakan lagi, Nona Arabella. Keuntungan dari Kafe ini kita akan bagi 40:60. Saya 40% dan Nona Arabella 60%. Jadi anggap saja Nona Arabella adalah pemilik sah Kafe ini, dan saya.. hanya pekerja yang mendapatkan keuntungan cukup besar. Kita bisa membuat surat pengalihan kepemilikan secara resmi, saya sangat siap menjadikan Anda pemilik Kafe " ucap Amato yang membuat Arabella dan Orchidia hampir saja menganga lebar, namun tertahan karena mereka mengingat harus menjaga martabat wanita bangsawan.

' GILA! Bagaimana bisa dia sepolos itu menyerahkan Kafenya begitu saja?' pekik Arabella dalam hatinya terkejut.

" Tuan Amato, Anda tidak boleh menyerahkan harta Anda begitu saja!" sanggah Arabella.

" Bagaimana jika ternyata saya orang jahat yang mengusir Anda dan Ancel setelah menguasai kafe ini?" lirih Arabella.

Ucapan Arabella justru membuat pria berumur dua puluhan awal itu tersenyum hangat hingga menampilkan lesung pipi di kedua sisi wajah tampannya, " Nona Arabella kan bukan orang jahat. Seperti yang Ancel bilang, Nona Arabella adalah malaikat kami. Jadi, kami yakin Anda tidak akan melakukan hal-hal buruk seperti itu " balas Amato lembut.

Perasaan hangat yang aneh menjalari diri Arabella. Apakah perubahan yang ia lakukan di kehidupan ini menimbulkan banyak perasaan yang baru juga?

Tepuk tangan dari Orchidia membuat Arabella kembali tersadar, " selamat, Arabella. Sekarang kamu pemilik Kafe ini. Kita harus berusaha mengembangkannya lagi, kan? Aku akan menemanimu!"

Arabella menundukkan wajahnya, kemudian mendongak, " jadi.. Anda yakin kafe ini di alihkan kepemilikannya pada saya, Tuan Amato? " tanya Arabella memastikan.

" Ya, Nona Arabella. Suatu kehormatan bagi saya, jika Kafe yang kami bangun ini bisa dimiliki oleh Anda, malaikat kami " tegas Amato dengan mata menatap lurus pada wajah cantik Arabella.

Seketika rona kemerahan menjalari wajah Arabella, pipinya yang memang sudah cukup merona kini bertambah merah. Arabella sedang salah tingkah.

' Jadi sekarang aku, Arabella Fay Falzen adalah pemilik dari Kafe yang akan sukses besar di masa depan?! ' pekik Arabella dalam hati.

' Aku diberi harta mendadak ya?'