"Nara, apa kamu mendapatkannya?" tanya pemuda itu.
Narawa mengangguk dan mengeluarkan Kantung Sihir dari balik jubah, memberikan Kantung Sihir itu pada pemuda di hadapannya. Tidak ada sepatah katapun dari mulut Narawa, dia hanya diam, tetapi matanya masih menunjukkan warna cerah seperti orang normal. Tidak ada kecurigaan apapun.
"Terima kasih, kamu mau membantuku menghentikan kejahatan Pemimpin Klan Bangsawan Lolland," kata pemuda itu.
"Kejahatan Pemimpin Klan Bangsawan Lolland? Kejahatan apa yang di lakukannya?" tanya Galeran dalam hati.
"Tapi, rasa kepahlawanan ini membuat orang lain mati. Khandia mati," ujar Narawa menundukan kepalanya, matanya terlihat sayu.
"Dia di matamu sangat begitu berarti. Kematiannya yang tiba-tiba, menimbulkan banyak rahasia yang di sembunyikan. Aku sempatkan hari ini mengikuti upacara pemakamannya, apa kamu kesana?" tanya pemuda itu.