Renji merangkul Claire, namun segera di tepis pelan oleh cewek itu ketika mereka akan berpapasan dengan Dokter magang bernama Justin itu. Tatapan serta senyum yang di pancarkan menuju ke arah Claire, sangat Renji pahami. Padahal seharusnya biarkan saja Claire merangkulnya, kenapa di tepis seolah tak ingin di lihat oleh sosok yang berada di depan sana?
"Hai." sapaan itu kembali terdengar dua kali di telinga Claire.
Renji membalas senyuman. "Hai juga, Pak Dokter."
Justin terkekeh. "Saya masih muda kenapa harus memakai, Pak?"
"Ops, salah panggil ternyata, maaf." sedikit mengejek Renji membalas.
Namun Justin masih melemparkan senyumannya. "Kalian mau kemana?" tanyanya.
"Kepo amat, Dokter." Renji kembali menimpal seolah tidak mengijinkan Claire untuk menjawab ucapan dari Dokter magang ini.
Justin menghela napas, menatap Claire yang hanya diam. "Kamu sehat, Claire? Tampaknya terlihat … sedang ada masalah."
