Esok paginya, Renji melirik sepupunya yang sedang sarapan bersama. Mereka bertiga dengan Leon, seperti biasanya juga. Beruntung sekali mereka berdua bisa melarikan diri dari sergapan yang bisa saja langsung meringkus mereka karena telah masuk seperti maling. Memang sejak awal mereka mengendap persis akan melakukan sesuatu yang mencurigakan. Entah bagaimana nasib orang yang di tinju Renji hingga pingsan itu.
"Renji, Claire. Kalian berdua tidur dengan nyenyak, kan?" tanya Leon yang melahap roti panggangnya setelah menyerukan suara.
Renji melirik Claire yang hanya mengangguk saja. Ia pun melempar senyuman. "Jelas nyenyak banget, Kak. Tapi kurang lama perasaan, soalnya mimpinya itu bikin seru. Tapi keburu bangun jadi ga dapetin keseruan yang makin itu."
Leon terkekeh. "Waktunya untuk sekolah. Kalau ingin tidur, nanti siang saja lanjutkan. Setelah pulang dari sekolahan." tegurnya.
