Vero sudah lelah dan tak memiliki tenaga dari tubuhnya yang mulai lunglai. Tidak bisa lagi untuk memperjuangkan dirinya untuk keluar dari sana, mungkin dengan pasrah semuanya akan baik-baik saja. Tanpa kembali memberontak dan harapan pergi dari sana dengan waktu singkat.
Ternyata memang sulit sekali untuknya melepaskan diri dari tali yang melingkar di tubuhnya ini. Sungguh ia seperti sedang di jadikan bahan untuk sekedar siksaan perlahan tanpa di sediakan bahan makanan. Mungkin dengan begitu juga Vero bisa tenang tanpa dapat membebani sang Papa lagi.
"Pa. Maafin, Vero." gumaman pelan itu terdengar lirih.
Vero benar-benar tidak dapat melakukan apapun sekarang. Apa Papa nya tidak khawatir dengannya di rumahnya? Bagaimana dengan keselamatan mereka semua? Bagaimana jika Papa nya juga di perlakukan seperti dia di sana? Jangan sampai keluarganya sama persis seperti itu, Vero akan berjanji untuk segera menghajar orang yang sudah berniat menculiknya.
