Leon dan Jhony sudah berusaha untuk tetap memaksa pintu yang menjulang tinggi di hadapannya. Sepertinya akan percuma saja walau para teman Vero ikut mendobrak bersama juga, jika tidak ada pemilik di dalam atau yang berkunjung ke sana, apa vila itu sengaja untuk bahan penyekapan seseorang saja?
"Lagian apa bisa kita dobrak pintu yang kokoh banget ini?" Renji mulai mengeluh sambil mengusap beberapa kali lengan kanannya yang terasa sedikit ngilu.
Leon menghela napas. "Sayang tidak membawa senjata."
Jhony meliriknya. "Pistol?" tebaknya sambil menatap.
Leon mengangguk. "Semacam itu juga, Om."
Renji menatap Leon tak percaya. "Kak Leon, punya senjata macam itu juga?" tanyanya begitu terkejut.
Leon terlihat menjilat bibir bawahnya saat terasa kering. "Ada."
Renji sedikit membuka mulutnya. "Ga nyangka."