Vero mengurungkan niatnya untuk melanjutkan langkah kakinya. Ia melihat dengan kedua matanya sendiri pemandangan yang tak jauh juga dari pandangannya. Entah kenapa seperti tidak ada harapan lagi untuknya kembali dekat dengan sosok perempuan yang berada duduk bersebelahan dengan teman satu sekolahannya itu.
Kepalanya menunduk merasa tubuhnya kian lemas. Dengan memutar kembali arah balik, Vero akan pulang saja dan diam untuk mengobrol dengan Papa nya saja. Ada sedikit rasa menyesal membawakan dirinya untuk ke sana. Ternyata cewek itu tidak sedang sendirian, Vero kira rumah itu selalu sepi jika di luar namun memang dirinya salah.
"Jeno, pasti punya banyak kesempatan karena … Claire, yang jauhin gue." Vero semakin yakin jikalau Claire memang ingin menjauhinya.