"Rencananya kapan, Om, mau langsung ketemu sama, Vero?" tanya Claire.
Jhony sedikit memikirkannya. "Sepertinya usaha kamu kemarin itu membuat, Om, berpikir bahwasanya tidak pantas untuk bertemu dengan, Vero."
"Kenapa? Dia pasti sudah menunggu, Om." Claire menjeda ucapannya sejenak. "Lagian sudah lama, Vero, menunggu kedatangan, Om."
Jhony menghela napas halus. Entah kenapa rasanya memang tidak bisa menahan segala kesalahan dulu, bagaimana anaknya tidak kecewa sedangkan dirinya di luar sana tengah merasa seperti tak ada beban secuil pun. Dengan teganya meninggalkan anak yang masih membutuhkan rasa kepedulian dari orang tuanya.