Claire nampak sudah berada di sekitar rumah Lidia yang terlihat seperti terakhir kali ia pijak. Sunyi seperti tak berpenghuni, kesan saat ia melihat raut wajah pemiliknya. Seolah memiliki kesempatan untuk berada di duni ini adalah hal yang paling di benci, sehingga pelampiasan kebencian dari dirinya menyertai orang yang terlibat.
Kakinya mulai melangkah lebih mendekat ke arah pintu. Menatapnya dengan kepala mendongak, ia melihat satu CCTV di atas sana. Ternyata sekarang ada pengaman ketat juga, mungkin kah kedua orang tuanya berada di dalam sana? Tapi bagaimana bisa Lidia masih berkeliaran di luaran sana sendirian? Tanpa pendidikan pula?
Gadis seumurannya tidak mungkin di biarkan berkeliaran bebas, namun Claire tak heran juga karena Lidia seakan anak yang di buang. Tidak pernah sekali pun di perdulikan kehadirannya, padahal anak tunggal yang memiliki wajah cantik.