Doni hari ini sudah keluar dari rumah sakit dan langsung sekolah sesuai ucapan Vero pada Rexal kemarin. Walau luka lecet di lengan dan dahi yang di perban masih terlihat, tidak membuat Doni untuk bermalas di rumah untuk istirahat. Karena di rasa tubuhnya tidak sakit juga lemas.
Doni juga tidak mungkin terus menerus bolos sekolah.
"Welcome back, Man!" tutur Bagas yang menepuk bahu Doni sedikit kasar membuat sang oknum menepisnya cepat sambil mnedengus kesal.
"Sakit, lah!"
Bagas terkikik geli. "Untuk percobaan apakah masih bisa menahan atau engga, hahahaha."
"Ga gitu juga kali, Gas." cebik Vero yang menggeleng tak heran.
Doni hanya diam menahan kesal. Baru masuk ke sekolah saja sudah di buat kesal oleh temannya sendiri, sepertinya Doni memang hari ini terlalu sensitif. Biasanya tidak pernah ada rasa kesal sekali pun Doni menggeplaknya sekeras apapun, namun memang hanya ketika tak sengaja saja.
"Claire, apa belum dateng?" tanya Doni sambil melirik ke seluruh sudut sekolahnya.
