Tidak adanya Lidia tetap saja masih ada makhluk itu. Renji sudah banyak menegur hingga memeringati, namun juga bukan keinginan Claire untuk bertemu dengan wujud jadi-jadian di hadapannya ini.
"Halo, cantik."
Claire mendengus. "Apa tujuan kalian."
Rexal tersenyum smirk. "Sewot amat di sapa begitu doang."
Claire menggeleng pelan ketika melihat mata yang berada di keningnya berkedip. Kalau tidak salah mata itu yang paling jarang sekali iblis itu tunjukkan.
Rexal terkekeh geli. "Kenapa? Kaget atau jatuh cinta?"
Claire seketika mendecih, justru bau yang sangat menyengat dalam rongga hidungnya itu berasal dari mata yang ada di kening makhluk tersebut. Penjelasan dari buku yang ia punya pun memang benar. Claire pernah memuntahkan isi perutnya hanya karena melihat serta mencium bau busuk yang begitu menyeruak.
"Tujuan kamu memperlihatkan wujud seperti ini untuk apa? Mencari ketenaran di sekolah?" ledek Claire yang begitu muak.