Sebenarnya Doni sangat amat terpaksa sekali melakukan dan menyetujui arahan dari yang memiliki pengalaman. Tetapi mau bagaimana lagi? Doni sudah sangat terlanjur untuk meninju wajah yang seharusnya babak belur itu. Lalu sekarang? Doni sendiri yang harus bertanggung jawab atas perlakuannya dan wajib mengobati luka yang sangat di inginkannya?
"Bodoh gue! Kalau bukan karena, Claire, yang ngasih ide konyol ini." Doni menggeleng perlahan. "Ga akan pernah sudi! Cewek itu kan lebih dari kata najis." tambahnya dengan dumalan kesal.
Semua yang sudah di sepakati wajib menjalankan termasuk Doni yang sudah berbuat kasar pada rahang Lidia yang saat itu juga membiru. Maka dari itu Doni akan mengompres dan mengikuti arahan dari Claire yang bilang harus mendekati Lidia dengan cara membaikinya.
Menyusahkan.
Sulit.
Ga gampang!