Lidia sudah di bebaskan oleh dua teman Vero. Cewek itu benar-benar bisa menghirup udara segar lagi di luar setelah beberapa kali di sekap tidak jelas karena apa oleh musuhnya sendiri. Entah itu balas dendam atau hal yang di niatkan oleh mereka semua, yang jelas Lidia sangat dan begitu muak.
"Gue jamin lo bakalan lebih dari ini kalau sampe macem-macem lagi, Lidia!" ancam Doni penuh penekanan.
Cewek itu hanya menampilkan senyuman miring dan sinisnya. "Lo pikir gue peduli." ucapnya sambil melongos pergi.
Doni mendengus kasar. Lidia benar-benar membuatnya darah tinggi jika terus berdebat, beruntung Lidia segera pergi dari hadapannya sehingga Doni bisa sedikit bersabar untuk menahan lengannya agar tidak menampar cewek itu.
"Udah, Don. Pulang aja gimana? Apa mau nongkrong dulu?" ajak Bagas yang sama sekali tidak berkomentar saat menatap jijik ke arah Lidia tadi.
