Bagas dan Doni nyaris saling meninju saat mendengar cerita yang telah Vero lontarkan. Entah kenapa mereka berdua jadi ingin juga melihat dan bertempur seperti apa yang telah di lakukan oleh Claire. Vero menyatakan bahwa mereka sempat ketahuan namun ternyata memang bukan hanya mereka yang berada di sana.
"Pak Wijaya, tewas karena tembakan dari polisi."
Bagas mengerutkan dahi. "Kok, bisa sampe ada penegak hukum? Siapa yang melapor?"
"Iya, ya." Doni ikut bingung. "Karena di sini, kan … engga ada yang tahu korban beliau." tuturnya.
Claire yang berada di sana juga terdiam. Semua yang menjawaab pertanyaan Bagas dan Doni hanya Vero. Cowok itu memperjelas apa yang sedang temannya ini merasa penasaran. Vero juga sesekali melirik Claire yang saat ini masih terlihat kelelahan.
"Lo masih inget, kan? Soal cewek yang jatoh dari atap sekolah?" Vero kembali bersuara.
"Iya, lah. Apaan emang? Jangan di potong-potong, Ver. Gue orangnya udah tahu kepoan." celetuk Bagas tidak sabaran.