Kegiatan perkuliahan yang dilakukan Dicky mendadak gempar. Telah terjadi sesuatu yang membuat semua mahasiswa menjadi panik. Bahkan dosen pun terlihat pucat. Semua itu terjadi di lingkungan kampus sehingga para dosen dianggap bertanggung jawab atas semuanya. Ketika semua bergerombol, Dicky masih terdiam seakan tidak percaya apa yang sudah dilihatnya. Seseorang beberapa menit lalu baru ditemui namun sekarang tampak pucat. Dicky ngeri membayangkan apa yang terjadi pada mantan kekasihnya itu.
"Itu tidak mungkin jessy," batin Dicky. Pemuda berwajah tampan itu merasa bersalah. Secara tidak langsung dia menjadi penyebab jessie melakukan semua hal negatif itu. Sejak awal Jessi memang tidak ingin hubungan mereka berakhir. Namun tidak demikian dengan Dicky. Pemuda itu sudah jengah dengan sikap dari Jessi yang kekanakan. Bukankah sebelum adanya pernikahan mereka diizinkan untuk mencari yang terbaik. Dicky masih berharap menemukan sosok perempuan terbaik yang akan menjadi pendampingnya.