"Kamu ingin berangkat kuliah sekarang?" tanya Jihan yang saat ini tengah menikmati sarapannya saat melihat Dicky baru saja keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah begitu rapi. Ah, dan jangan lupakan tentang tas selempang yang bertengger di bahu pria itu. Semakin meyakinkan Jihan kalau Dicky saat ini memang sedang ingin menuju ke kampusnya.
"Seperti yang kamu lihat," ujar Dicky acuh. Pria itu melangkahkan kakinya menuju lemari pendingin untuk mengambil sereal yang sempat dia simpan di sana.
"Kamu ingin memakannya?" Jihan memicing. Sementara Dicky yang mendengar itu refleks menoleh. "Apa kamu tidak lihat ada dua sarapan di sini? Jangan bilang kamu tidak ingin memakan sarapan yang telah aku buat," ujar Jihan masih dengan terus melayangkan tatapan tajamnya. Juga mengganti ekspresi santainya tadi dengan wajah yang terlihat begitu datar.
Dicky ke arah meja makan sekilas. "Oh, aku kira semua itu milikmu," ujarnya tanpa rasa bersalah.