Elisa membuka mata pagi ini dengan perasaan begitu bahagia. Entah mengapa, semenjak bercengkrama dengan Bryan tadi malam via telepon, membuat diri Elisa merasa sedikit lebih baik padahal dia juga sama sekali tak menceritakan segala beban pikiran yang belakangan ini terlalu menjerat diri itu pada Bryan.
Tiap kali pria itu menanyakan tentang keadaannya Elisa selalu menenangkan dengan berkata jika dirinya baik-baik saja sekarang. Tak ada masalah cukup berarti yang menimpa dirinya. Hingga akhirnya keduanya hanya mengobrolkan hal-hal biasa dengan sesekali saling melemparkan candaan. Bahkan Elisa sampai lupa waktu karena terlalu asyik menikmati waktunya dengan Bryan itu.
Elisa menggeliat dari tidurnya. Kemudian sejenak dia menoleh ke arah Jeon yang masih tertidur pulas dengan gaya yang begitu lucu. Elisa mengembangkan senyumnya. Sungguh pagi ini rasanya lebih membahagiakan dari pagi pagi biasanya.