Dicky yang merasa begitu terganggu dengan telepon dari sang kakak pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Sungguh ini sebenarnya bukan hal yang Dicky inginkan. Namun pria itu juga tak bisa mematikan ponselnya secara terus menerus hanya karena ingin menghindari teror dari sang kakak. Bagaimana pun dia memiliki relasi dan teman-teman juga beberapa tugas yang harus dia diskusikan via seluler. Dicky tak bisa asal menghilang begitu saja. Rasanya sudah cukup baginya untuk kabur sementara dari kenyataan. Sekarang Dicky harus mulai berani menghadapinya.