Pagi itu di apartemen Dicky. Selesai dengan acara sarapan mereka, Dicky pun segera membereskan beberapa piring kotor di atas meja dengan membawanya menuju area pencucian lalu kembali menduduki bangku yang ada tepat di depan sang kakak. Jihan memilih menghabiskan waktu di apartemen adiknya daripada sendirian di hotel. Setidaknya Dia memiliki teman bicara di saat perasaannya sedang bersedih. Dicky cukup pandai menghibur Jihan. Sebagai saudara yang memiliki ikatan darah tentunya Dicky tidak ingin kakaknya terlalu larut dalam kesedihan. Dia menyambut kedatangan kakaknya dengan baik. Dia bahkan menyiapkan makanan kesukaan Jihan supaya kakaknya sedikit terhibur.