Bryan sedang memikirkaj tentang sebuah keluarga kecil dan sudah lama diinginkannya. Jika saja dirinya sudah menikah tentu saja ingin memiliki banyak anak. Setelah berpikir begitu, Brian mengembangkan senyum. Ingatan pada seorang bayi mungil menggemaskan, membuat semangatnya timbul. Bryan teringat pada Jeon yang merupakan putra dari Elisa. Rasanya baru bertemu tetapi pemuda itu sudah merindukan baby Jeon. Dia merasa tidak bisa jauh dari bayi itu. Oleh karena itulah dia berencana untuk secepatnya menikahi Elisa setelah perempuan itu berpisah dari Jonathan.
Pria tampan yang masih harus dibantu kursi roda itu bergegas untuk pergi ke mall, mencari kado untuk bayi itu. Pikiran Brian terus tertuju pada bayi jeon. Baginya tidak ada anak kecil yang lebih menggemaskan daripada putra Elisa. Dia akan membawakan banyak hadiah untuk bayi tersebut.