Saat ini Jonathan dan juga Jihan berada di dalam kamar mereka. Tentu saja mereka baru saja mengobrol ringan dengan menceritakan apa saja yang baru ia lalui untuk hari ini. Tidak, tetapi lebih tepatnya hanya Jonathan saja yang banyak bicara.
Sedangkan Jihan hanya memainkan ponsel tanpa ada ketertarikan untuk menanggapi interaksi dengan Jonathan.
"Dan kamu tahu, Sayang? Hal itu benar-benar membuatku sangat frustasi! Rapat saat itu benar-benar cukup mengesalkan."
"Hemm," gumam Jihan dengan pandangan yang masih setia di ponselnya. Serta jemari-jemari lentiknya yang terus saja berselancar di layar ponsel itu.
Hal itu, pun membuat Jonathan menatap Jihan dengan cukup intens. Pandangan yang seolah kecewa karena Jihan tak memperhatikannya sedikitpun sedari tadi.
Ingin rasanya, Jonathan menegur Jihan akan jarak yang terasa semakin lebar di antara keduanya ini. Tetapi hal itu ia urungkan. Pun Jonathan memilih untuk menghela napasnya lagi dan kembali bersabar.