Bab 216
Naira masih aja ngeyel tak mau menerima kenyataan yang terjadi.
"Ayo pulang, jangan kau coba bikin aku malu lagi Nay!"
Aku melambaikan tangan sambil tersenyum setelah mengambil map coklat dari tangan Nayra. Mereka telah pergi, kubuka map coklat yang isinya perjanjian jual beli rumah antara aku dan mas Rasyid. Rumah ini memang telah menjadi atas namaku.
Dulu rumah mama Mas Rasyid akan disita oleh rentenir. Rupanya untuk membayar biaya operasi jantung mamanya dulu mas Rasyid meminjam uang pada rentenir. Karena hutang tak dibayar dalam jangka waktu lama membuat jumlah hutang semakin banyak dan akhirnya mas Rasyid harus pasrah saat rumahnya hendak disita oleh rentenir tersebut.