Bab 64
POV Intan
Aku masih terus memandangi layar ponselku, padahal video yang dikirim Pak Arfan tadi sudah selesai diputar. Namun, semua adegan dan gambar yang ada di dalam video itu masih terus berputar di dalam ingatanku.
Aleysa, anak yang tak bisa kuakui sebagai anak sendiri kini mulai dekat dengan orang lain. Sepertinya video itu diambil di dapur wanita itu. Berarti Aleysa dan papanya sedang berada di sana. Di rumahnya Yumi, wanita yang kemungkinan besar akan menjadi ibu sambungnya Aleysa. Yumi, sejak pertama kali Aleysa menyebut namanya kemarin, aku langsung merasa tak suka mendengarnya.
Apa lagi Aleysa dengan gampangnya berkata kalau dia senang Yumi datang ke rumahnya karena dia bosan bermain denganku terus. Hatiku terasa sakit mendengar anakku sendiri merasa bosan dengan ku. Rasanya lebih sakit dari pada sewaktu diceraikan oleh Mas Gupta dahulu.
"Kamu kenapa, Nduk?" tanya ibuku mengagetkan aku yang sedang melamun.