Cinta merasa kesal ketika melihat Lukas dan Kasih pulang dengan mesra. Malahan, lelaki itu terlihat sangat menyayangi Kasih lebih dari biasanya.
"Ada apa ini? Bukankah tadi pagi Lukas sudah mencurigai Kasih? Kenapa mereka seperti pengantin baru?" gumam Cinta. Dia mengamati pergerakan Lukas dan Kasih melalui lantai dua.
Karena tidak tahan, akhirnya Cinta masuk ke kamar mertuanya dengan wajah yang kesal.
"Ibu, maaf. Tapi sampai kapan kita akan membiarkan Kasih ada di rumah ini? Sekarang Lukas malah semakin mencintai Kasih. Apa ada yang salah dengan rencana ibu?" tanya Cinta.
Mertua Cinta melirik ke arahnya dengan senyum sinis yang terkembang.
"Kamu mulai tidak percaya padaku? Ini masih awal untuk memulai permainan. Apakah kamu tidak bisa bersabar?
"Rencana yang besar akan membutuhkan lebih banyak waktu. Kuharap kamu tahu itu."
"Maaf," kata Cinta. Kedua tangannya terkepal karena menahan kekesalannya sendiri.
