Kasih, Luki dan Dinda sedang makan siang bersama hari itu. Luki mengajak Kasih sekaligus ingin meminta maaf atas kejadian yang telah terjadi.
"Maafkan saya," kata Dinda. Dia menunduk dan tidak berani memandang wajah Kasih.
Namun, hal yang mengusik Luki saat ini adalah bukan karena kasus plagiat itu, melainkan Kasih yang akan masuk ke perusahaan Segara.
Ia tak bisa membicarakan masalah itu di sana lantaran ada Dinda di antara mereka.
"Jujur, aku sangat kecewa padamu. Tapi karena sudah terjadi, aku akan membiarkannya kali ini," kata Kasih.
"Tapi … kenapa kamu harus bekerja menjadi tim desain di perusahaan itu? Bukankah artinya kamu akan menjadi pesaing kami?" tanya Luki.
Kasih mengangguk. "Aku harus bisa masuk ke perusahaan itu," jawab Kasih.
"Tapi kenapa?"
"Kupikir aku tak bisa mengatakan hal itu padamu Luki, karna ini adalah masalah pekerjaan. Dan kamu sendiri mengatakan akan memisahkan masalah pekerjaan saat ini."