Kasih pulang dengan tubuh yang lesu, karna rencananya gagal total. Ia tersenyum miris ketika mengingat betapa percaya dirinya saat itu, yang bisa masuk ke perusahaan ayahnya dengan mudah.
Namun, ternyata masuk ke perusahaan tersebut cukup sulit. Apalagi ternyata di antara semua yang melakukan wawancara tadi hanya dirinya lah yang kuliah di dalam negeri.
Sementara orang orang yang ada di sebelahnya kuliah di luar negeri dalam waktu yang lama.
"Yah, tak heran. Karena gaji yang diberikan pun tak sedikit," kata Kasih. Ia menghibur dirinya sendiri. Ia berjalan sendirian menuju rumah yang dia sewa.
Ketika berangkat dia merasakan turunan yang tajam dan ketika pulang jalanan terlihat menanjak dan hal itu membuatnya lelah.
Bayangan mobil terlihat dari belakang nya. Ia menoleh untuk memastikan apakah itu mobil Segara atau bukan. Dan ternyata mobil itu memang lah mobil Segara.