Pagi itu Gabriel mogok dan tak ingin berangkat ke sekolah lantaran kejadian kemarin. Hal itu membuat Kasih bingung apakah dia akan tetap menyekolahkan anaknya di sana atau pindah saja.
Namun jika pindah, itu artinya Gabriel harus beradaptasi lagi. Dan sekolah TK yang bisa sambil menitipkan anak pun jaraknya lumayan jauh dari apartemen Kasih.
"Om akan antarakan Gabriel sampai sekolah, bagaimana?" tanya Luki. Dia membuat negoisasi dengan Gabriel agar anak kecil itu mau sekolah lagi.
"Setiap hari?"
Luki menatap Kasih meminta pendapat.
"Om Luki kan masih harus kerja, El. Mana mungkin bisa menemani kamu setiap hari."
"Tidak apa apa, sebelum berangkat kerja aku akan mampir ke sini dulu. Lagi pula masuk aku masuk jam delapan jadi masih ada waktu."
Kasih tidak percaya pada Luki. Jarak apartemennya ke apartemennya sendiri saja memakan waktu hingga setengah jam lebih belum lagi jarak sekolah TK Gabriel ke perusahaannya.
Arahnya pun tidak searah.
