"Apa yang salah? Jawabanku benar kan? Tinggal buat saja."
"Aku dan Alexa bukan suami istri, maksudku bukan yang benar benar seperti orang orang."
"Kalau begitu seperti orang orang saja. Lagi pula cinta itu akan datang dengan sendirinya, kan?"
"Tetap saja … bagaimana bisa aku …"
Ponsel Khaleed tiba tiba berbunyi. Panggilan telepon dari seseorang membuat Khaleed wajahnya menjadi pucat pasi.
"Dari siapa?" tanya Gibran.
"Ada seseorang yang ingin menemui Anda," jawabnya yang kini sudah dalam mode serius.
"Siapa?"
"Ayah Anda, Lukas."
Mata Gibran melebar. Dia sudah melupakan nama itu. Karena baginya, ayah dan ibunya adalah Gara dan Kasih yang sudah dulu meninggalkan dirinya.
"Aku tidak ingin menemuinya."
"Dia mengancam akan membuat keributan jika Anda tidak menemuinya."
"Baiklah kalau begitu. Suruh dia masuk ke ruanganku," kata Gibran akhirnya setelah dia berpikir sebentar. Dia tidak mungkin membuat kekacauan di perusahaan dengan menolak ayahnya untuk datang menemuinya.