Kini tinggal Gibran yang ada di sana sendirian. Dia tidak ingin masuk ke apartemennya karena pasti ada Alexa di sana.
Namun jika dia tidak masuk ke sana. Pasti masalahnya dengan Alexa tidak akan selesai.
Gibran memasukkan kode pintunya. Ia masuk perlahan dan langsung bergerak ke kamarnya tanpa menoleh ke kamar Alexa.
Niatnya dia ingin menghindari Alexa malam ini.
Namun, ketika dia baru saja selesai mandi dan ingin mengambil bir di dalam kulkas. Dia tidak sengaja bertemu dengan Alexa yang berdiri di depan kulkas meminum air mineral.
Keduanya tertegun, saling menatap dalam diam. Hingga akhirnya Alexa memilih untuk menyingkir dan kembali ke kamarnya.
Gibran hendak memanggilmnya, tapi bibirnya terlalu kelu. Tenggorokkannya seakan tersekat oleh sesuatu. Hingga ia menelan kata katanya lagi.
Pagi harinya, Alexa keluar dari kamar sambil menguap. Dia langsung mengatupkan kedua rahangnya ketika melihat Gibran sedang menikmati kopinya di meja makan, sambil membaca sesuatu di tabletnya.