Citra terus menarik tangan Fikri dan menyeretnya masuk ke dalam mobil.
"Apa terjadi tadi? Apa kekasihmu itu selingkuh?" tanya Citra langsung pada intinny.'
"Hmm." Fikri mengangguk mengiyakannya.
"Bukankah itu dimulai dari semalam dia tak mengangkat teleponmu?" tanya Citra yang sudah seperti menasehati adiknya sendiri.
"Mungkin. Semalam aku juga tak bertemu dengannya," jawab Fikri tak bersemangat.
"Sudahlah, lupakan dia. DI luar sana, aku yakin masih banyak yang mau menerima kamu dan lebih dari wannita tadi,"
Fikri mengangguk mengiyakannya meskipun belum mengerti tentang apa yang dikatakan oleh Citra saat ini.
"Sudahlah, jangan sedih lagi. Sebagai gantinya aku akan menemanimu main seharian ini. Semangatlah sedikit!" Citra mengatakan hal itu untuk menghibur Fikri yang tampak sangat patah hati saat ini.
"Kita mau ke mana?"
"Ke suatu tempat. Tempat yang bisa menghilangkan stres."