Tanpa mengatakan apa apa, Kasih melepaskan genggaman tangan Gara pada lengannya. Kemudian wanita itu benar benar pergi meninggalkan Gara yang membeku di tempatnya berdiri.
"Apa aku mengacaukan semuanya? Sepertinya bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya pada Kasih tadi. Gara benar benar menyesal karena sudah mengatakan hal itu tadi.
***
Untungnya Kasih masih mendapatkan taksi malam itu. Dia langsung pulang ke rumahnya dengan hati yang bimbang. Dia tidak mengerti kenapa ia semarah itu pada Gara yang tiba tiba mengungkapkan perasaan kepadanya. Kasih tiba tiba merasa malu dengan apa yang dia lakukan tadi.
"Pak Gara pasti berpikir kalau aku wanita yang tidak tahu diri," rutuk Kasih ketika dia mengingat perbuatannya tadi. Namun beberapa detik kemudian dia merubah pemikirannya.
