Kasih mondar mandir di lobi kantor pagi itu. Dia ingin menunggu Gara dan mengatakan sesuatu padanya masalah yang terjadi pada Luki saat ini.
Dia tak bisa memberitahu orang lain, karena sepertinya hanya Gara lah yang bisa dipercaya oleh Kasih.
Jam delapan kurang sepuluh menit, Gara pun terlihat memasuki kantor. Para karyawan lain langsung menyapanya.
Gara sempat berserobok pandangannya dengan Kasih beberapa detik. Dan dengan sedikit keberaniannya. Akhirnya Kasih mulai mendekati Gara.
"Pak Gara, bisa kita bicara sebentar?" tanya Kasih.
Gara memandang ke arah Sarah yang ada di belakangnya.
"Masalah pekerjaan … atau masalah lain?"
"Sebenarnya masalah lain. Tapi ini sangat penting," kata Kasih.
"Baiklah kalau begitu, ke ruangan saya sekarang."
Kasih pun mengangguk, dia mengikuti Gara menuju ruangannya. Namun sebelum itu, dia absen dan meletakkan tasnya lebih dulu di ruangan tim desain. Karena tak ingin dikira datang terlambat pada hari itu.