Marco segera memasuki rumah dengan langkah cepat. Dia langsung bisa melihat Kirana ketika sampai di ruang keluarga sedang bersama dua anaknya. Tidak ada baby sitter atau pun Lintang bersamanya.
"Pak Marco, tolong kamu lihat di kamar anak-anak. Si mbok juga tidak ada. Aku takut terjadi apa-apa."
"Baik, Bu." Marco bergerak menaiki tangga yang menghubungkan antara lantai bawah dan lantai atas. Dia berseru memanggil kedua baby sitter itu. Namun tidak menemukan apa-apa di sana.
"Sebenarnya mereka di mana?" Marco bergegas turun kembali. Lalu ke arah paviliun mereka yang ada di bagian samping rumah utama.
Kakinya yang panjang dengan cepat bergerak ke paviliun, namun belum sampai di sana, Marco menemukan keduanya tergeletak di taman.
"Astaga, Atun, Iroh. Apa yang terjadi?" Marco buru-buru menghampiri keduanya. Dia menepuk-nepuk lengan mereka. "Atun, Iroh, bangun, kenapa kalian bisa ada di sini dan meninggalkan anak-anak majikan kalian?"