Udara Jakarta masih sama panasnya seperti kemarin dan kemarinnya lagi. Tidak ada yang beda. Polusi masih terjadi di mana-mana. Polusi udara, suara, bahkan pemandangan.
Silvana melepas kacamata hitamnya dan menurunkan kaca jendela mobil sedikit ketika ada seorang penjual opak berukuran lebar mendekat. Dia minta satu bungkus opak itu dan memberikan uang pecahan lima puluh ribu tanpa minta kembalian. Lalu dia menutup rapat lagi jendela mobil.
"Kamu suka opak?" tanya Raja yang duduk di sebelahnya sambil memangku laptop.
"Suka. Apalagi yang tipis begini. Renyah dan gurih."
"Kamu tau nggak opak itu terbuat dari apa?"
Silvana terkekeh. "Tau dong. Singkong kan?"
"Aku kira nggak tau." Raja berpaling kembali ke laptopnya.
"Aku penggemar berbagai macam jenis keripik masa kayak gini nggak tau."
Raja cuma mencebikkan bibir sembari terus memperhatikan laptop. Dia membiarkan Silvana menikmati camilannya.