Usaha menarik hati nenek ala Juna sepertinya berhasil. Meskipun masih sesekali kena hardikan, setidaknya nenek masih mau bicara dan menatapnya.
Hingga Cokro datang lengkap dengan anak istrinya datang ke Ndalem, Juna masih sedang mendongeng di depan nenek.
"Kalian dari mana saja?" tanya Nenek saat Cokro dan Hanum datang. Arya dan istrinya serta bayinya pun ikut serta.
"Kami dari rumah, Bu," sahut Hanum menyalami ibunya penuh takzim.
"Kalian tahu, laki-laki dari Jakarta ini dengan tidak sopannya mengaku ingin melamar anakmu wedok. Apa menurut kalian dia pantas menjadi cucu menantuku?!"
Juna pikir nenek sudah berbaik hati padanya, tapi saat orang tua Palupi datang wanita tua itu marah-marah.
Cokro dan Hanum menunduk. Mereka sangat menghormati satu-satunya orang tua yang tersisa.