"Menurut kamu, misi juna berhasil enggak, Mas?" tanya Kirana yang saat ini sedang menonton layar lebar bersama suaminya. Dia tidak terlalu menyukai film itu, makanya mencari topik pembicaraan.
"Juna itu mantan konsultan. Dia pintar strategi bisnis, kalau cuma membuat staregi menaklukkan nenek mah mudah buat dia," sahut Gama terdengar asal.
"Ya jelas beda dong, Mas. Masa urusan minta restu disamain dengan urusan bisnis. Biasanya orang yang ahli bisnis itu dalam hal menarik hati calon mertua payah."
Gama sontak menegakkan punggung. "Kata siapa? Buktinya aku enggak. Bapak sama ibu kamu langsung setuju saat aku meminta kamu."
"Kita itu menikah dadakan. Kalau ibu nggak sakit, kita pasti nggak bakal nikah sampai sekarang.," cibir Kirana.
"Nggak dong. Kamu itu jodohku, takdirku, kalau pun bukan lewat ibu kamu, kita akan tetap nikah," ucap Gama penuh dengan percaya diri.
Kirana kembali mencibir. Lalu beranjak menyingkap selimut. "Aku mau pulang aja, ah."
