"Jadi, kamu personal assisten Gama?"
Kuduk Juna meremang ketika suara bariton itu terdengar lagi.
"Iya, Om." Dia masih berusaha menjaga pandangan mata agar tetap lurus menatap lelaki gagah yang sekarang duduk di hadapannya.
Lelaki bersahaja itu mengangguk. "Asisten Gama itu bukan orang sembarang. Saya dengar dia hanya mencari lulusan S2."
Juna meringis lalu membenarkan. Terkecuali Kirana—yang nyasar jadi asisten Gama. Itu juga karena saking putus asanya orang HRD mencarikan asisten yang cocok untuk pimpinannya yang pemilih itu.
"Jadi, selain mengenalkan diri sebagai pacar Palupi? Apa ada tujuan lain kamu datang ke sini?" tanya Cokro tanpa basa-basi.
Ya, pada akhirnya Palupi membawa Juna menemui orang tuanya. Untuk pertama kali dalam hidup dia membawa seorang pria ke rumah.
Juna membenarkan posisi duduk. Dadanya berdebar kencang, meski begitu dia begitu pintar menutupi rasa gugupnya.
