Sukma membaringkan tubuh Gama dan Kirana secara bersamaan begitu sampai ke kamar mereka. Kirana masih belum sadarkan diri, sementara Gama masih menahan nyeri karena serangan Pras tadi.
"Sukma apa Kirana baik-baik saja?" tanya Gama terlihat cemas melihat istrinya masih menutup mata.
"Nona Kirana baik-baik saja. Dia hanya pingsan, Tuan."
Gama mengembuskan napas kasar sembari terus memandangi paras istrinya. "Gimana aku bisa lengah begini? Seharusnya memang nggak aku bawa dia ke sana."
Dewi Sekarwangi muncul tidak lama kemudian. Sukma yang berada di sisi Gama sontak bergerak mundur dan memberi hormat sejenak.
"Bagaimana keadaan kamu?" tanya Dewi dengan suara lembut.
"Dada bagian bawah masih terasa sakit, Dewi," sahut Gama seraya meraba dada kirinya. "Rasanya aku seperti pernah mendapat luka yang sama. Tapi aku tidak ingat di mana."