Kirana sedang duduk bersandar di kepala ranjang seraya membaca buku ketika pintu kamar tiba-tiba terbuka. Sosok Gama lantas muncul tak lama kemudian, membuat bibir tipis wanita itu melengkung ke atas.
Wanita dengan poni tipis itu menutup buku, lalu bergerak turun dari ranjang. "Hampir satu jam," Kirana melirik jam dinding. Membuat Gama meringis.
"Ditambah makan sambil ngobrol sama kamu, dan macet di jalan. Masih bisa dimaklumi itu," sahut Gama mendekati Kirana. Dia melempar jas ke sofa lalu meraih pinggang wanita itu. "Kenapa belum tidur?" tanya gama mengendus leher Kirana.
"Kan nungguin kamu."
"Wangi. Kamu mandi pake apa sih?"
"Pake sabun yang biasa kita pakai."
"Masa?" Gama menjauhkan kepala dan menatap wanita itu.
"Hu-um. Tapi yang rasa baru." Ruangan Kirana merambat dan mengendurkan ikatan dasi pada kerah kemeja Gama.
"Pantes wanginya beda. Lebih seger."
Setelah berhasil melepas dasi itu, tangan Kirana bergerak membuka kancing paling atas kemeja suaminya.