Langit makin pekat. Kilat berkelebat seperti api yang memercik. Sementara itu ombak di laut makin besar dan tinggi. Gelombang air bergulung-gulung saling berkejaran. Angin berembus kencang.
Semua orang berlarian menjauhi garis pantai. Termasuk Gama dan Kirana. Namun, untuk menjauhi pantai tidak semudah itu. Tubuh mereka berdua seolah tertahan dengan angin kencang.
Kirana panik. Semua orang bisa dengan mudah berlari menjauh namun dirinya seakan ada yang menahan.
"Mas, kita kenapa nggak bisa lari?" tanya Kirana berseru kencang. Suaranya berlomba dengan suara angin dan deburan ombak.
"Sukma apa yang sebenarnya terjadi?!" teriak Gama masih memeluk erat tubuh Kirana.
"Ini sepertinya Nyi Ratu akan datang, Tuan."
"Kamu serius?"
Sukma yang menghalau angin dengan tangannya mengiyakan. "Beliau jika hendak muncul ke permukaan biasanya badai datang lebih dulu."
"Mas, aku takut," ucap Kirana makin erat memeluk Gama saat petir menyambar lautan.