Tungkai Raja melangkah di lorong-lorong unit apartemen Silvana. Sesampainya di depan unit wanita itu, dia menekan angka-angka digital pada papan kayu berwarna cokelat tersebut.
Dia tidak menduga password apartemen Silvana masih sama, belum berubah setelah apa yang sudah lelaki itu lakukan padanya.
Pintu apartemen terbuka lebar. Kaki Raja menyelinap masuk ke dalam unit. Lengang. Tidak ada tanda-tanda keberadaan Silvana di sana. Dia melangkah lebih jauh dan menemukan dua buah kaleng minuman ada di atas meja. Sepertinya wanita itu baru saja menerima tamu. Namun, ke mana lagi dia pergi?
Sudah pukul sembilan malam saat Raja mendatangi tempat ini. Tatapnya bergulir ke atas tangga ketika dia mendengar suara kekehan Silvana. Raja pikir wanita itu sedang keluar.
Dengan gerak pelan Raja menapaki satu per satu anak tangga untuk menuju ke kamar Silvana. Namun, langkah itu makin melambat ketika dia mendengar suara desahan. Raja makin mempertajam pendengarannya.
