Gama membopong Kirana dan mendudukannya di kursi roda. Sesuai janjinya dia akan membawa istrinya itu menemui Raja. Sebenarnya ruangan keduanya tidak jauh, hanya saja Gama memang meminta pada rumah sakit agar nomor kamar inap Kirana tidak sampai tembus ke telinga Raja. Bukan hanya Raja, tapi pada siapa pun.
"Janji nggak lama, ya?" tanya Gama memastikan lagi.
"Sebentar aja. Aku cuma mau mastiin dia baik-baik saja."
"Harus lihat langsung, ya? Nggak bisa cukup dengar kondisinya dari aku?"
"Mas..., Kita udah bahas ini tadi."
Kirana enggan berdebat. Yang ujung-ujungnya malah membuat emosinya dan Gama meledak.
Gama menghela napas lantas mengangguk. Dia pun mendorong kursi roda Kirana dan mengajak Kirana keluar kamar. Kamar Raja beda satu lantai saja dengan kamar Kirana.
"Lumayan dekat cuma beda satu lantai. Dia ada di kamar nomor berapa?"
"Aku nggak tau. Aku tanyakan dulu ke ruang jaga."