Gama melangkah mundur. Ular berukuran besar itu mengangkat kepala. Dia seolah tengah menantang Gama.
Seumur-umur Gama baru melihat ular berukuran sebesar itu. Dia agak ngeri. Ular tersebut menjulurkan lidahnya yang bercabang. Matanya bersinar keemasan. Ada sebuah diamond berwarna biru di kepala ular berwarna putih itu.
"Tuan, harus tenang. Sepertinya ular itu penguasa hutan ini," bisik Sukma di telinga Gama.
"Apa yang harus aku lakukan, Sukma?" tanya Gama sedikit jeri.
"Tuan tenang, saya akan mencoba berkomunikasi dengannya."
"Sukma, aku ngeri melihat ular itu, kamu bisa maju sendiri kan?" tanya Lintang yang masih bersembunyi di balik pinggang Gama.
"Kamu tetaplah di situ, Lintang."
Penjaga berbadan besar itu lantas bergerak maju. Dia menangkupkan dua tangan dan membungkuk memberikan penghormatan kepada ular tersebut.
"Siapa kalian?" tanya ular itu. Suara itu hanya bisa didengar oleh Sukma dan Lintang. Suara yang menyerupai suara seorang perempuan.