Gama masih memikirkan ucapan Kirana tentang sosok-sosok yang ada di mimpi wanita itu. Wanita cantik, makhluk bertaring bermata merah. Gama sama sekali tidak bisa mengartikan maksud dari mimpi itu. Bahkan Sukma tidak bisa meraba jenis makhluk yang mengganggu Kirana.
"Aku takut itu membahayakan dia, Sukma. Apalagi sekarang Kirana sedang hamil. Aku nggak mau dia sampai stres."
Bukan tanpa alasan Gama mengkhawatirkan Kirana. Dirinya juga pernah mengalami depresi gara-gara makhluk-makhluk itu. Sampai di suatu titik dia bisa menerima kelebihannya itu, baru hidupnya mulai tenang. Meskipun emosinya sulit dikendalikan.
"Haruskah saya mencari tahu hal ini kepada Raden Jaya Raharja, Tuan?" tanya Sukma.
"Kakek buyut bisa tahu?"
"Kemungkinan besar iya. Jika itu bukan sebuah rahasia besar, saya akan dengan mudah mendapatkan infonya."
"Carilah sebanyak yang kamu bisa, Sukma. Aku akan membuat janji dengan dokter untuk mengkonsultasikan sweepwalking yang Kirana alami."
"Sendiko, Tuan."