Rombongan lamaran dari pihak pria datang sekitar pukul sebelas siang. Di jam tersebut persiapan dari pihak keluarga sudah sangat matang. Tenda di depan rumah sudah terpasang rapi. Para penyambut tamu juga sudah stand by di depan.
Dari jendela kamarnya, Kirana dan Rosma mengintip para rombongan yang ikut melamar. Ada sekitar tiga puluhan orang termasuk keluarga Raharja itu sendiri.
"Mbak, suamimu kece banget pakai kemeja batik. Masyaallah semoga aku kelak dapat jodoh seganteng Mas Gama." Rosma yang ikut mengintip mengoceh.
Dalam hati Kirana membenarkan ucapan Rosma. Gama jarang sekali mengenakan kemeja batik. Dia lebih sering mengenakan kemeja dan kaos-kaos mahalnya. Dan penampilan pria itu hari ini benar-benar membuat Kirana tidak berkedip.
"Buset, Mbak. Ini baru lamaran loh ya. Tapi bawaannya udah kayak nikahan. Nanti kalau nikahan Mas Gama bawaannya pasti lebih banyak dari ini."