Sekitar pukul dua siang, Palupi dan Raja tiba di Ndalem Raharja. Saat itu Nenek sedang istirahat siang. Di bale hanya ada orang tua mereka. Gama dan Kirana entah ke mana.
"Maaf, kami baru pulang," ucap Palupi lantas bergerak ke sisi ibunya.
"Kamu habis ke mana tho, Nduk? Jadi nggak ikut bertemu sesepuh," tanya Hanum kepada putrinya.
"Habis anter Mas Raja jalan-jalan, Bu, maaf. Palupi pikir kehadiran kami nggak terlalu dibutuhkan. Jadi, gimana hasilnya, Bu?" tanya Palupi menatap ibunya.
Hanum tidak langsung menjawab, dia malah menatap kakaknya, Sultan yang tampak berwajah masam.
"Pernikahan resmi mereka akan dilaksanakan empat puluh hari dari sekarang. Tidak ditemukan hari baik di bulan ini." Cokro, ayah Palupi menjawab.
"Masih ada waktu buat persiapan kalau begitu," gumam Palupi.
"Iya, kamu bantu ibu ya, untuk meng-handle pernikahan mereka," ujar Hanum menepuk punggung tangan putrinya.
