Raja masih berpikir keras untuk menemui Kirana lantaran Gama tidak pernah bergeser sedikit pun dari sisi wanita itu. Ini benar-benar menyebalkan. Bagaimana bisa hal sebesar ini tidak dia sadari? Seharusnya dari awal dia mencurigai kejanggalan ini. Sebelum-sebelumnya Gama tidak pernah bisa mempertahankan asisten lebih dari tiga hari. Sementara asistennya sekarang sudah nyaris satu semester bekerja pada lelaki itu. Dan bodohnya, Raja tidak mencurigai apa pun dan malah beranggapan kalau Kirana selama ini tersiksa bekerja dengan adik tirinya itu.
"Halo, ada yang kamu pikirkan?"
Raja menoleh dan mendapati cewek manis berambut pendek tidak jauh dari posisinya. Siapa lagi kalau bukan Palupi.
Raja menggeleng dan tersenyum tipis. "Tidak ada."
"Kamu nggak ikut ke bale? Mereka sedang menentukan tanggal upacara pernikahan Mas Gama dan Mbak Kirana."
Penentuan tanggal pernikahan mereka hanya akan membuat Raja sakit hati lagi. Jelas dia tidak ingin mendengarnya.